Mura, BJ.COM - Terkait pemberitaan dibeberapa media online dan tanggapan salah satu aktivis di Musi Rawas tentang Penahanan Ijazah, yang ada keterkaitan dengan dana komite untuk siswa siswi tahun ajaran 2021 dalam proses pengambilan ijazah.
Kepala Sekolah SMP Negeri Tugumulyo Suheriah menjelaskan, tidak benar kalau ada perintah penahanan ijazah tahun 2021 terhadap anak didiknya, kalau belum bayar uang komite dan memang ada beberapa orang tua siswa siswi yang datang ingin mengambil ijazah tersebut karena belum di cap tiga jari oleh anak tersebut artinya ijazah belum sempurna dan tidak bisa di ambil bukan kami menghalangi, katanya.
"Komite sejak awal saya masuk ke SMA ini memang sudah ada, tapi pengelolaan keuangan sifatnya untuk membantu pembangunan di sekolah yang bersifat sukarela dan tidak ditentukan untuk pembayarannya, itu juga bisa di angsur bagi orang tua siswa siswi yang tidak mampu, dengan membawakan surat dari Kepala desa, perlu di ketahui komite tidak ada hubungannya dengan pembelajaran sekolah"
Bendahara Komite SMPN Tugumulyo Yati menegaskan, jika ada orang yang mengatakan bahwa ada penahanan ijazah atau kami menghalangi dan disangkut pautkan dengan dana komite yang belum lunas saya katakan itu tidak benar, kemudian kepala sekolah pun tidak pernah mengintruksikan kami untuk menahan ijazah bagi yang belum bayar, cetus Yati.
Pengacara PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) saat mendampingi Kepala Sekolah SMA NEGERI TUGUMULYO M.Hidayat, memberikan apresiasi kepada pihak media yang perduli akan dunia pendidikan, dengan cara kritik dan saran untuk kemajuan pendidikan di Musi Rawas dengan harapan ke depan bisa memberikan informasi seluas-luasnya untuk di ketahui publik dan bisa selalu bersinergi dengan pihak sekolah, imbuhnya.(HERI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar