Muara Enim, BJ.COM - PJ Bupati Muara Enim, Dr. H. Nasrun Umar, S.H., M.M, bersama Forkopimda dan dinas/intansi terkait, Senin (07/06) menandatangani komitmen bersama pencegahan dan penanggulangangan stunting atau kondisi Balita gagal tumbuh di Kabupaten Muara Enim.
Disela acara Rembuk Stunting Lintas Sektor dan Lintas Program di Gedung Kesenian Puteri Dayang Rindu, Muara Enim. Dalam kesempatan ini Pj. Bupati juga mengukuhkan Ibu Hj. Renny Devi Nasrun Umar sebagai Duta Cegah Stunting Kabupaten Muara Enim.
Pj. Bupati yang didampingi Pj. Sekda Kabupaten Muara Enim, Drs. Emran Tabrani, M.Si., menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terjadi penurunan kecenderungan prevalensi stunting dan gizi buruk di Kabupaten Muara Enim. Dijelaskan bahwa berdasarkan hasil survei pemantauan menunjukan bahwa prevalensi stunting Kabupaten Muara Enim tahun 2018 sebesar 14,42%, tahun 2019 sebesar 6,23% dan tahun 2020 sebesar 7,50%. Selanjutnya permasalahan balita gizi kurang (underweight) pada tahun 2018 sebesar 8,15%, tahun 2019 sebesar 4,39% dan tahun 2020 sebesar 4,24%. Namun demikian, Pj. Bupati meminta semua pihak tidak berpuas diri karena kedua kondisi tersebut harus diminimalisir bahkan ditiadakan (zero case).
Untuk itu menurut Pj. Bupati semua pihak, baik institusi pemerintahan maupun non-pemerintahan seperti swasta, masyarakat dan komunitas harus bekerja sama sehingga diperlukan adanya konvergensi dalam program, kegiatan maupun sumber pembiayaan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Muara Enim. Demi mendukung hal tersebut, Pj. Bupati telah menetapkan Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 469/KPTS/BAPPEDA/2021 tanggal 15 Maret 2021 mengenai 26 Desa Lokasi Khusus (Lokus) Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Semende Darat Ulu, Panang Enim, Gunung Megang, Rambang, Lembak, Belida Darat, Gelumbang dan Sungai Rotan sehingga fokus penanganan diharapkan lebih terarah dan tepat sasaran.(Ijas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar