Dari pantauan media ini terlihat bangunan sudah banyak kerusakan, seperti pada bagian dinding banyak yang retak sementara plapon kotor bekas genangan air yang bocor, sementara finishing amburadul dan kayu-kayu seperti kusen, jendela dan pintu itu diduga kayu kelas tiga, hingga bangunan masjid tersebut diduga asal jadi, dibangun tidak sesuai RAB dan BESTEK. Sehingga diduga terkesan dijadikan ajang korupsi.
Tepatnya pada solat Jumat (21/2) jumat kemarin, pengurus Masjid paparan dan berkoordinasi dengan para jemaah, pada intinya mencari solusi untuk mendapatkan bantuan supaya dapat memperbaiki masjid Nurul Yaqin, yang mana kondisi sekarang sudah sangat memprihatinkan.
Setiap hujan masjid ini dipenuhi air, marbot kita harus membersihkan masjid ini disetiap saat sudah hujan, kata H. Badui selaku bendahara masjid tersebut.
Hal senada disampaikan Aswandi Lc, MH selaku Ketua Masjid Nurul Yaqin, disaat pembangunan Masjid ini kami sama sekali tidak dilibatkan, ujarnya.
"Sementara sisa bongkaran bangunan Masjid yang lama kami tidak tahu kemana rimbanya, yang jelas setelah pembangunan masjid ini kayu-kayu bekas Bongkaran itu sama sekali tidak ada", terangnya.
Saya mengharapkan kepada pihak pemerintah Musi Banyuasin atau yang terkait lainnya dapat turun kelapangan dan memperbaiki masjid ini mengingat ini tempat ibadah, bukan tempat mencari uang untuk memperkaya diri, harap Aswandi. (warto/Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar