Recent Posts

Labels

Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Tulis Puisi Untuk Prabowo Subianto: Bagaimana Engkau?

02/02/19
BJ - Menteri Keuangan Sri Mulyani nampaknya gerah disebut sebagai 'Menteri Pencetak Utang' oleh Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Mantan Direktur Bank Dunia, Sri Mulyani pun membuat puisi untuk Prabowo Subianto.

Puisi yang dituliskan Sri Mulyani ini terkait pernyataan 'Menteri Pencetak Utang' yang dilontarkan oleh Prabowo Subianto.

Puisi tersebut bersajak cukup panjang ditulis Sri Mulyani dalam halaman Facebooknya.

Sebelumnya, Sri Mulyani sempat tak mau memberikan jawaban atas pernyataan Prabowo yang disampaikan saat acara Deklarasi Dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019) lalu.

Namun, kali ini ia langsung menjawabnya lewat puisi yang ditulis panjang lebar terkait tuduhan tersebut.

Sri Mulyani juga menuliskan sederet pencapaian yang telah diraih seperti menyediakan jaminan, merawat sekolah, hingga membasmi kemiskinan.

Berikut ini pernyataan lengkap dari Sri Mulyani yang dilansir oleh Facebook Sri Mulyani Indrawati, Jumat (1/2/2019).

"Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan
Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah,
untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik
untuk rakyat
untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup
10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan
15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin
untuk tetap dapat belajar menjadi pintar

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan,
agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar
di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga
peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri

Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.
8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana
membangun kembali kehidupannya

Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu

Agar engkau TIDAK LUPA

Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA

Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.

Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi
Aku perempuan, Aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri,
Untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia

Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah KAMI.

KAMI TIDAK PERNAH LELAH MENCINTAI DAN MEMBANGUN INDONESIA.

Bagaimana engkau?

#KemenkeuProfesional," tulis Sri Mulyani.

Sebelumnya,  Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melontarkan kritik pedas pada pemerintah terkait soal utang.

Prabowo menilai, kondisi perekonomian Indonesia sudah carut-marut seiring bertambahnya utang luar negeri.

Bahkan, Prabowo Subianto menyebut pemimpin di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebut Menteri Pencetak Uang.

"Menurut saya, jangan disebut lagi Menteri Keuangan, tapi mungkin Menteri Pencetak Utang."

"Bangga untuk utang, yang bayar orang lain" ucap Prabowo Subianto dalam deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI) di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).

Meski demikian, Prabowo Subianto mengaku tidak jemawa bisa mengubah keadaan secara instan.

"Saya bukan orang sakti yang bisa dengan tongkat 'simsalabim' selesai, tidak bisa."

"Ibarat penyakit ini stadium lumayan parah. Utang menumpuk terus," sambung Prabowo Subianto.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar